January 15, 2013

Peluang Emas dari Pemberlakukan IFRS



foto: accountanttown.com


Penerapan laporan keuangan berbasis International Financial Reporting Standards (IFRS) di Indonesia sudah berjalan hampir satu tahun, terhitung sejak 1 Januari 2012 lalu. Meski penerapan laporan keuangan berstandar internasional tersebut, baru hanya berlaku untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tahap berikutnya tentu setelah BUMN, adalah perusahaan-perusahan besar lainnya yang hendak go public di kancah international. Saat ini pun, untuk perusahaan-perusahaan multi internasional atau perusahaan yang go public dan sahamnya bertengger di New York Stock Exchange (NYSE) sudah harus mengadopsi IFRS.  
Lambat laun maka semua akan memberlakukan dan meng-adopsi IFRS tanpa terkecuali karena sudah menjadi ketentuan yang harus diikuti oleh seluruh perusahaan di muka bumi ini. Sehingga disadari atau tidak bagi perguruan tinggi yang bergerak di
bidang bisnis khususnya yang memiliki Program Studi (Prodi) Akuntansi, tumbuh peluang baru. Peluang emas tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik jika konsen mengikuti dan kurikulumnya mendukung perubahan tersebut.
Bagi dosen dan tenaga pengajar peluang terbuka lebar dalam hal riset. Ketika kebijakan baru diterapkan tentu banyak hal yang harus diteliti mulai dari efektifitas, kenerja, keuntungan hingga pada aplikasi yang bernilai positif. RIset tersebut tentu sangat dibutuhkan oleh para perusahaan yang akan atau sedang mengaplikasikan kebijakan itu. Terlebih untuk perguruan tinggi dengan berbasis riset yang terus membutuhkan riset-riset baru dalam bidang keilmuan yang sedang menjadi trending topic.
Masih seputar peluang dosen dalam IFRS, dari hasil penelitian tersebut juga dapat berbuah tulisan yang akhirnya bias menjadi sebuah buku ilmiah, atau tax book. Konon, buku-buku atau rujuan tentang IFRS di Indonesia maih cukup jarang sehingga sangat dibutuhkan oleh pasar saat ini. Bahan rujukan IFRS tentu sangat di cari saat ini, sebab perusahaan sedang berbondong-bondong menuju kearah laporan keuangan berbasis internasional itu.
Lalu bagi perguruan tinggi secara umum, peluang besar ada pada penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM). Perusahaan, tentu saja sangat membutuhkan orang-orang atau SDM mumpuni pada bidang IFRS. Sebagai perguruan tinggi yang telah dinobatkan sebagai pencetak SDM berkualitas, harus mampu memenuhi kebutuhan pasar tersebut. Jangan biarkan peluang tersebut pada akhirnya direbut oleh luar karena SDM Indonesia tak mumpuni.
Selanjutnya, peluang besar jangka pendek bagi perguruan tinggi yaitu menyelenggarakan pelatihan IFRS bagi perusahaan. Karena, dengan kebutuhan sebagaimana dipaparkan di atas, perguruan tinggi harus bisa memberikan pencerahan kepada tenaga-tenaga yang mengurusi, penunjang dan berkaitan dengan pelaporan keuangan. Otomatis, pelatihan tentang pemahaman standar yang kini telah diterapkan lebih dari 7000 perusahaan di Eropa tersebut sangat dibutuhkan.
Dan peluang yang terakhir yaitu tugas akhir mahasiswa.  Selama ini mahasiswa yang menempuh semester akhir atau akan membuat tugas akhir, skripsi atau tesis kerap kebingungan mengenai topic yang akan diteliti. Laporan keuangan berbasis IFRS merupakan solusi tepat, karena kajian dan atauran baru di Indonesia, sehingga mahasiswa yang melakukan penelitian dan membuat tugas akhir bidang ini masih belum banyak. Bagi mahasiswa dengan topik tugas akhir IFRS, memiliki peluang luas di kancah industry, sebab kebutuhan akan hal tersebut cukup tinggi.
Peluang emas yang tercipta dari penerapan laporan keuangan berbasis IFRS ini harus sigap menanggapinya. Ketika terlambat melangkah otomatis peluang tersebut akan langsung berpindah tangan, dan kita hanya jadi penonton saja.

No comments:

Post a Comment