Penerapan
laporan keuangan berbasis International
Financial Reporting Standards (IFRS) di Indonesia sudah berjalan hampir satu
tahun, terhitung sejak 1 Januari 2012 lalu. Meski penerapan laporan keuangan
berstandar internasional tersebut, baru hanya berlaku untuk Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Tahap berikutnya tentu setelah BUMN, adalah perusahaan-perusahan
besar lainnya yang hendak go public di kancah international. Saat ini pun,
untuk perusahaan-perusahaan multi internasional atau perusahaan yang go public
dan sahamnya bertengger di New York Stock Exchange (NYSE) sudah harus
mengadopsi IFRS.
Lambat
laun maka semua akan memberlakukan dan meng-adopsi IFRS tanpa terkecuali karena
sudah menjadi ketentuan yang harus diikuti oleh seluruh perusahaan di muka bumi
ini. Sehingga disadari atau tidak bagi perguruan tinggi yang bergerak di
bidang bisnis khususnya yang memiliki Program Studi (Prodi) Akuntansi, tumbuh peluang baru. Peluang emas tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik jika konsen mengikuti dan kurikulumnya mendukung perubahan tersebut.
bidang bisnis khususnya yang memiliki Program Studi (Prodi) Akuntansi, tumbuh peluang baru. Peluang emas tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik jika konsen mengikuti dan kurikulumnya mendukung perubahan tersebut.
Bagi
dosen dan tenaga pengajar peluang terbuka lebar dalam hal riset. Ketika
kebijakan baru diterapkan tentu banyak hal yang harus diteliti mulai dari
efektifitas, kenerja, keuntungan hingga pada aplikasi yang bernilai positif.
RIset tersebut tentu sangat dibutuhkan oleh para perusahaan yang akan atau
sedang mengaplikasikan kebijakan itu. Terlebih untuk perguruan tinggi dengan
berbasis riset yang terus membutuhkan riset-riset baru dalam bidang keilmuan
yang sedang menjadi trending topic.
Masih
seputar peluang dosen dalam IFRS, dari hasil penelitian tersebut juga dapat
berbuah tulisan yang akhirnya bias menjadi sebuah buku ilmiah, atau tax book.
Konon, buku-buku atau rujuan tentang IFRS di Indonesia maih cukup jarang
sehingga sangat dibutuhkan oleh pasar saat ini. Bahan rujukan IFRS tentu sangat
di cari saat ini, sebab perusahaan sedang berbondong-bondong menuju kearah
laporan keuangan berbasis internasional itu.
Lalu
bagi perguruan tinggi secara umum, peluang besar ada pada penyediaan Sumber
Daya Manusia (SDM). Perusahaan, tentu saja sangat membutuhkan orang-orang atau
SDM mumpuni pada bidang IFRS. Sebagai perguruan tinggi yang telah dinobatkan
sebagai pencetak SDM berkualitas, harus mampu memenuhi kebutuhan pasar
tersebut. Jangan biarkan peluang tersebut pada akhirnya direbut oleh luar
karena SDM Indonesia tak mumpuni.
Selanjutnya,
peluang besar jangka pendek bagi perguruan tinggi yaitu menyelenggarakan
pelatihan IFRS bagi perusahaan. Karena, dengan kebutuhan sebagaimana dipaparkan
di atas, perguruan tinggi harus bisa memberikan pencerahan kepada tenaga-tenaga
yang mengurusi, penunjang dan berkaitan dengan pelaporan keuangan. Otomatis,
pelatihan tentang pemahaman standar yang kini telah diterapkan lebih dari 7000
perusahaan di Eropa tersebut sangat dibutuhkan.
Dan
peluang yang terakhir yaitu tugas akhir mahasiswa. Selama ini mahasiswa yang menempuh semester
akhir atau akan membuat tugas akhir, skripsi atau tesis kerap kebingungan
mengenai topic yang akan diteliti. Laporan keuangan berbasis IFRS merupakan
solusi tepat, karena kajian dan atauran baru di Indonesia, sehingga mahasiswa
yang melakukan penelitian dan membuat tugas akhir bidang ini masih belum
banyak. Bagi mahasiswa dengan topik tugas akhir IFRS, memiliki peluang luas di
kancah industry, sebab kebutuhan akan hal tersebut cukup tinggi.
Peluang
emas yang tercipta dari penerapan laporan keuangan berbasis IFRS ini harus sigap
menanggapinya. Ketika terlambat melangkah otomatis peluang tersebut akan
langsung berpindah tangan, dan kita hanya jadi penonton saja.
No comments:
Post a Comment