January 23, 2013

Sri Gunawan: Manajemen Tak Gampang Dipelajari!


Foto: Mulyadi Saputra
Kemampuan mengatur sesuatu mutlak diperlukan semua orang. Keluarga, keuangan, pekerjaan, dan lain-lain butuh pengaturan manajemen tersendiri. Untuk itu, bidang manajemen menjadi keilmuan yang sangat umum di masyarakat. Jika suatu instansi tidak stabil dan mengalami kebangkrutan, sasaran pertama kesalahan pasti manajemennya, karena manajemen memiliki peran besar untuk mengatur organisasi. Tak hanya di instansi, dalam lingkup kecil keluarga sekali pun, bidang manajemen sangat berperan agar keluarga dapat bahagia dan sejahtera.
Tak terkecuali bagi Dr. Sri Gunawan, Ketua Forum Manajemen Indonesia (FMI) yang juga Direktur Program MM (Magister Manajemen) dan Ketua Program Studi (Prodi) MM Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Lama berkecimpung di bidang ini, baginya, manajemen memiliki banyak aspek yang terkadang sulit dipraktikkan.
Maka melalui FMI, ia mempunyai misi memperjuangkan perkembangan Ilmu Manajemen di Indonesia. Ini tak lain mengingat pentingnya manajemen untuk mengubah kondisi yang dihadapi bangsa Indonesia dari dulu hingga sekarang.
Kadang orang berpikir kalau manajemen
itu gampang, karena semua aspek kehidupan pasti menggunakan manajemen. Kalau begitu, mengapa selama ini kita mengelola segala hal tidak beres-beres? Mengelola rumah tangga tidak beres. Mengelola negara juga tidak beres. Jadi, jangan anggap remeh manajemen,” ujarnya.
Saking pentingnya peran manajemen dalam berbagai aspek kehidupan, Sri Gunawan yang akrab disapa Gunawan ini menekankan, manajemen bukan suatu ilmu yang mudah dipelajari. Kendati hanya soal mengatur, namun dibutuhkan orang yang dapat memimpin dan mengelola dengan baik untuk menghasilkan sesuatu yang excellent.
“Secara keseluruhan, saya lihat, manajemen bukan sesuatu yang mudah dipelajari. Jadi, jangan anggap sepele manajemen! Banyak hal yang terjadi di Indonesia, kalau dilihat akarnya, karena kita belum mampu mengelola sesuatu. Kuncinya, good leadership yang bisa menangani sesuatu,” tambahnya.
Lelaki yang mengenyam pendidikan Strata-1 (S1) bidang Manajemen di Universitas Gajah Mada (UGM) ini memang konsentrasi menggeluti di dunia manajemen. Ia meyakini, manajemen dapat mengubah kehidupan menjadi lebih layak dengan mengelola hidup lebih baik. Meski begitu, Gunawan tetap selalu mensyukuri kehidupan yang dijalaninya.  
“Secara pribadi, hidup adalah sesuatu yang patut disyukuri. Sebagai manusia, pasti ingin mencapai suatu hal. Yang ingin saya dapatkan tentu saja kehidupan yang bahagia. Jadi, saya berpikir, jalani hidup itu dengan proses mensyukuri agar mendapat hidup yang lebih tenang. Mau apa lagi kita? Karena sudah dapat ini, pasti pengen yang lain lagi. Tidak akan ada habisnya,” ungkapnya dengan santai.
Selain sibuk mengurus FMI dan MM Unair, Gunawan pun masih sempat menjadi konsultan di berbagai perusahan. “Saya ingin memajukan FMI sebagai wadah bersama untuk memajukan bidang manajemen agar berkontribusi bagi bangsa ini. Mudah-mudahan kita bisa memajukan bidang manajemen di Indonesia, harapnya.
Pria yang pernah tinggal di Kota Gresik ini dilahirkan di Yogyakarta, 22 Desember 1962. Sejak tahun 1986, dia meniti karier sebagai dosen di Unair dengan spesialisasi bidang manajemen. Program Master dirampungkannya di University of New South Wales, Australia. Gelar Doktor Manajemen Pemasaran pun ia peroleh dari Negeri Kanguru tahun 1998. Menilik kredibilitas, kemampuan, kompetensi, dan loyalitasnya, maka tak heran bila ia ditunjuk sebagai Ketua FMI periode 2010-2013.
“Kami baru fokus pada urusan pendirian dan lainnya di FMI. Ke depan, kami akan lebih memperbanyak seminar, dan kalau bisa membuat acara-acara kecil atas nama FMI, sebab selama ini kebanyakan penyelenggaranya Unair. Padahal, FMI bukan milik Unair saja, tapi milik semua. Nanti pas membuat program kerja, saya akan tawarkan bagi universitas lain, misalnya IM Telkom (Institut Manajemen Telkom) untuk membuat acara-acara terkait bidang manajemen,” pungkasnya.
Agaknya, Indonesia perlu memiliki orang-orang seperti Sri Gunawan agar bidang manajemen tak hanya laku di tataran teoritis, namun juga mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
 *Pernah Terbit di Majalah Cyber

 >>>Baca Artikel Lain "Klik"<<<

No comments:

Post a Comment